JAKARTA--Ribuan honorer kategori dua (K2)
yang mengabdi di kelurahan dan kecamatan resah.
Pasalnya, mereka harus ikut tes dengan
soal-soal yang dipastikan sulit.
Menurut pengurus Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I)
pusat Nurbaiti, saat menghadiri rapat koordinasi wilayah (rakorwil), banyak
honorer K2 Jakarta dari berbagai instansi mengeluhkan masalah tersebut.
"Kami menerima banyak keluhan dari teman-teman, selain yang
bertugas di Dinas Pendidikan, juga di kelurahan yang bekerja sebagai
petugsa PPSU (penanganan prasara dan sarana umum). Padahal mereka statusnya
honorer K2. Mereka juga resah dengan adanya perekrutan pekerja harian lepas
(PHL) 2017," beber Nurbaiti kepada JPNN, Jumat (23/12).
Hal ini
dibenarkan Ati (nama samaran), salah satu honorer K2 yang bertugas di
kelurahan.
Menurut dia,
saat ini seluruh honorer K2 harus membuat surat lamaran yang ditujukan kepada
lurah.
Lamaran ini
nantinya diseleksi oleh Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa (PPBJ) yang ditunjuk
para lurah.
Setelah honorer
melengkapi berkas lamaran, tahapan berikutnya harus tes. Bila tidak lulus,
mereka harus siap dirumahkan.
"Saya resah bila harus dites lagi karena
saya tidak mampu menjawab soal seperti itu. Kami biasa pegang sapu dan pacul.
Tugas kami kan di gorong-gorong dan sapu jalan. Jadi kalau mau dites ya yang
wajar saja," tandasnya.
Hal ini sangat disayangkan Nurbaiti. Menurut
dia, pemda seharusnya jangan meresahkan honorer K2.
Tag :
Honorer K2
0 Komentar untuk "Biasa Pegang Pacul, Honorer K2 di Jakarta Resah Harus Tes Lagi"